Wednesday, November 30, 2016

Basic Scripting pada sistem operasi linux




Scripting Perintah dari sistem operasi Linux dengan melakukan lab ini, kitaakan belajar bagaimana menggunakan editor vi untuk membuat skrip shell dasarmenggunakan perintah shell dasar, variabel dan laporan kontrol. Pada lab ini, kita akan melakukan tugas berikut:

1. Gunakan editor vi untuk membuat dan mengedit file teks.
2. Buat skrip shell sederhana.
3. Buat script shell dengan eksekusi kondisional.
4. Gunakan loop di script untuk pengulangan.

Kebanyakan distribusi Linux memiliki lebih dari satu editor teks. Ini mungkin termasuk teks saja editor sederhana, seperti nano, atau editor grafis, seperti gedit. Dalam tugas ini, kita akan membahas beberapa fitur dasar mengedit teks editor vi. Semua distribusi memiliki beberapa versi vi. Editor vi adalah editor teks yang kuat dengan sedikit kurva belajar, tapi mampu melakukan berbagai tugas mengedit teks. Editor vi memiliki dua mode: insert dan perintah. Dalam modus insert, Anda menambahkan teks ke dokumen. Dalam modus perintah, operasi dapat dilakukan seperti navigasi, mencari, menyimpan, dan keluar editor. untuk membuat file baru, jalankan perintah berikut:

perintah untuk membuat file baru
Lalu ketik i untuk memasuki "memasukkan" mode dari vi (lebih lanjut tentang ini nanti). Kemudian masukkan teks berikut:

ketik i untuk masuk ke mode vi
Kemudian tekan tombol Esc untuk meninggalkan modus insert. Jenis: wq untuk menulis file ke disk dan berhenti:

save dengan :wq 
Lalu untuk Memanggil editor vi untuk memodifikasi file yang Anda buat. Ketika vi dipanggil, Anda ditempatkan dalam modus perintah secara default:dalam modus perintah secara default:
edit file dengan vi myfile

Perhatikan pada bagian bawah-kiri dan kanan nama file, jumlah baris, dan jumlah karakter dalam file akan ditampilkan.Tekan setiap tombol berikut dua kali dan mengamati bagaimana kursor bergerak. Ingat bahwa Anda berada dalam mode perintah Fungsi tombol berikut :
    
  • j Bergerak kursor ke bawah satu baris (sama seperti panah bawah)
  • k Memindahkan kursor up line (sama seperti panah)
  • l Memindahkan kursor ke kanan satu karakter (sama seperti panah kanan)
  • h Memindahkan kursor ke kiri satu karakter (sama seperti panah kiri)
  • w Bergerak kursor ke awal kata berikutnya
  • e Memindahkan kursor ke akhir kata
  • b Memindahkan kursor ke awal kata sebelumnya
  • $ Bergerak kursor ke akhir baris saat ini (sama seperti tombol End)
  • 0 (nol) Memindahkan kursor awal baris saat ini (sama seperti tombol Home)
  • 3G Melompat ke baris ketiga (nG melompat ke baris n)
  • 1G Melompat ke baris pertama
  • Shift + G Melompat ke baris terakhir
  • j Bergerak kursor ke bawah satu baris (sama seperti panah bawah)
  • k Memindahkan kursor up line (sama seperti panah)
  • l Memindahkan kursor ke kanan satu karakter (sama seperti panah kanan) 
  • h Memindahkan kursor ke kiri satu karakter (sama seperti panah kiri)
  • $ Bergerak kursor ke akhir baris saat ini (sama seperti tombol End)
Penting Jika Anda mengetik kunci lain maka orang-orang yang tercantum di atas, Anda mungkin berakhir dalam mode insert. Jangan panik! Tekan tombol Esc, kemudian: q! + Tombol Enter. Ini harus keluar dari vi tanpa menyimpan perubahan. Kemudian jalankan vi myfile dan Anda kembali editor vi penting Jika Anda mengetik kunci lain maka orang-orang yang tercantum di atas, Anda mungkin berakhir dalam mode insert. Jangan panik! Tekan tombol Esc, kemudian: q! + Tombol Enter. Ini harus keluar dari vi tanpa menyimpan perubahan. Kemudian jalankan vi myfile dan Anda kembali editor vi Simpan file dan tutup editor vi menggunakan salah satu metode berikut yang menyimpan perubahan simpan file dan tutup editor vi menggunakan salah satu metode berikut yang menyimpan perubahan:
Command Fungsi / Keys
  • : X Akan menyimpan dan menutup file.
  • : Wq Akan menulis ke file dan berhenti.
  • : Wq! Akan menulis ke file read-only, jika mungkin, dan berhenti.
  •  ZZ Akan simpan dan tutup. Perhatikan bahwa tidak ada error          digunakan dalam kasus ini.
  • : Q! Keluar tanpa menyimpan perubahan.
  • : E! Membuang perubahan dan ulang file.
  • : W! Menulis untuk read-only, jika memungkinkan.


Shell scripting memungkinkan kita untuk mengambil urutan kompleks perintah, menempatkan mereka ke dalam sebuah file dan kemudian menjalankan file sebagai program. Ini menghemat waktu karena harus berulang kali mengetik urutan panjang perintah yang rutin Anda gunakan. Pada pembahasan kali ini kita akan berfokus pada bagaimana membuat script shell sederhana. diasumsikan bahwa kita tahu bagaimana menggunakan editor teks. Untuk membuat script shell sederhana, Anda hanya perlu untuk membuat file teks dan menambahkan perintah. Buat file bernama sample.sh dan tambahkan baris berikut Untuk membuat jelas bahwa ini adalah sebuah script BASH shell, Anda perlu menyertakan jalur khusus di bagian atas file yang disebut "shbang" (atau "peristiwa"). Baris ini dimulai dengan #! dan kemudian berisi path ke BASH shell dieksekusi. Tambahkan baris berikut pada bagian atas file sample.sh:
contoh script sederhana calender

Setelah script di buat coba kita jalankan dengan menggunakan perintah bash sample.sh

tampilan saat script di eksekusi


Kita juga dapat menjalankan script dengan menghilangkan perintah bash dengan menngunakan nama pada saat melakukan eksekusi file nya berikut cara menghilangkan bash :


jalankan dengan perintah ./sample.sh

Perintah chmod digunakan untuk mengubah hak akses pada file sehingga file tersebut dapat dieksekusi. sebuah fitur umum yang digunakan dalam scripting adalah "backquoting". Dengan teknik ini, kita dapat menjalankan perintah shell "dalam" perintah shell lain. Hasil dari perintah internal akan dikembalikan sebagai argumen untuk perintah eksternal. Tambahkan baris berikut ke bagian bawah file sample.sh:
tambahkan pada baris paling bawah

terdapat nama hari
 
Kita telah menggunakan ./ di depan nama file sample.sh untuk menunjukkan bahwa file tersebut di direktori saat ini. Namun kita juga dapat menghilangkan perintah ./ pada saat mengeksekusi file hanya dengan menggunakan nama file lakukan dengan menggunakan variabel $ PATH untuk mencari perintah yang kita ketik. Jalankan berikut untuk melihat variabel $ PATH untukakun sysadmin:
path menunjukan user admin
jalankan dengan perintah sample.sh


Kesimpulan :

Shell sesuai dengan namanya seperti cangkang, yaitu menterjemahkan perintah-perintah user ke Sistem Operasi pada pembahasan kali ini kita telah menyusun atau mengelompokkan dan mengabungkan beberapa perintah shell (internal atupun eksternal command) menjadi kumpulan perintah yang melakukan tugas tertentu sesuai tujuan pengelompokan nya . Tanda #! pada /bin/bash dalam script tes adalah perintah yang diterjemahkan ke kernel linux untuk mengeksekusi path yang disertakan dalam hal ini program bash pada direktory /bin, sebenarnya tanpa mengikutkan baris tersebut anda tetap dapat mengeksekusi script bash, dengan catatan bash adalah shell aktif.

Tuesday, November 29, 2016

Routing ospf

Pada pembahasan Protocol Dynamic Routing, yang sebelumnya Protocol Dynamic Routing menggunakan eigrp, sekarang mari kita bahas  Dynamic Routing  OSPF(Open Shorthest Path), untuk konsep dasar dari OSPF sendiri merupakan open standard Protocol yang bisa di implementasikan pada vendor Router manapun, memiliki Klasifikasi Routing Protocol IGP (interior Gateway Protocol) yang dalam implementasinya jaringan internal dimana kita memiliki hak akses penuh terhadap jairngan tersebut, bagus di gunakan pada jaringan skala sedang maupun besar, memiliki tingkatan pembagian Sub Area yang berguna sebagai group dari router, untuk lebih jelasnya mengenai ospf disini


Keuntungan OSPF
· Open standard
· Tidak ada batasan jumlah hop
· Loop free

· Konvergensi lebih cepat

untuk topologi dan ip  nya buat seperti gambar di bawah ini:

topologi routing ospf
ip address 
masuk ke cli pada R1 berikut tampilan sebelum di setting routing R1

tampilan sebelum di seting ospf di R1
tampilan sebelum di setting ospf di R2


selanjut nya kita akan setting routing ospf di R1 dan R2


config ospf R1


config ospf R2

Setelah selesai setting routing OSPF di R2,  pada R1 maupun R2 akan muncul output adjacent router OSPF. Dari output debug OSPF diatas R1 memiliki neighbor dengan ip 172.16.4.4. dimana  ip tersebut adalah router ID dari R2. Berarti R1 dan R2 telah menjalin relationship neighbor (adjacency) sehingga routing update akan saling dikirimkan. Selanjutnya kita akan melihat informasi ip route nya sesudah di setting routing ospf.


sesudah di setting ospf  R1


sesudah di setting ospf  R2


selanjut nya kita akan menampilkan informasi neighbor dan informasi routing protocol di R1 dan R2

informasi neighbor dan routing R1

informasi neighbor dan routing R2



Dari informasi routing dimana R1 menjalankan routing ospf dengan proses ID 1. ada 4 buah network yang di routingkan (di lewatkan) oleh R1, dimana pada defaulf administrative distance nya adalah 110. R1 memiliki ID  172.16.2.2 dengan neighbor yang dimiliki R1 172.16.4.4 (IP Loopback R2) 172.16.4.4 merupakan router ID yang berada pada R2.
Selanjut nya kita akan melakukan ujicoba pada ke dua jaringan pastikan ke dua nya berhasil melakukan ping


ping pc 1 ke pc 2

ping pc 2 ke pc 1

Kesimpulan :

Dari percobaan di atas kita telah berhasil melakukan routing dengan protocol ospf dimana dari pc 1 ke pc 2 melewati 3 hop

Monday, November 28, 2016

Routing EIGRP di paket tracert menggunakan passive-interface dan wilcard mask

Sebelum nya kita telah membahas routing Eigrp dengan gns3 nah kali ini kita akan membahas routing yang sama, namun dengan wildcard mask yuk langsung saja.


Tujuan


  • Setting EIGRP
  • Debug EIGRP
  • Setting passive-interface EIGRP

Pertama kita buat topologi dan ip nya seperti gambar berikut  ini :

Topologi mengunakan paket tracer








berikut tampilan sebelum di setting eigrp di R1 dan R2

tampilan R1
tampilan R2


Pada output diatas, pada R1 dan R2 hanya menampilkan directly connected network pada masing - masing router dengan tanda kode C. agar kedua router bisa saling terhubung maka kita akan lakukan configurasi Eigrp berikut Command untuk mensetting eigrp:


wilcard mask R1

wilcard mask R2

pada saat kita mengkonfigurasi routing di R2 maka akan muncul pesan neighbor adjacency yaitu pesan dimana sebuah proses di tambahkan pada routing Eigrp oleh karena ketika kita menverifikasi  show ip eigrp neighbors pada R2 akan memiliki neighbor 12.12.12.1 seperti tampilan dibawah ini :


neighbor di R2

selanjut nya kita akan coba mengaktifkan debug paket EIGRP, pada R2

debug pada R2

Untuk menghentikan debug EIGRP packets, gunakan command berikut : no debug eigrp
packets atau dengan command undebug all.
output debug packet EIGRP, kita bisa lihat bahwa EIGRP menggunakan paket hello untuk
membentuk relationship dengan router tetangga (adjacent router).
jika kita mengaktifkan command passive-interface di interface maka akan menghentikan pengiriman paket hello sehingga akan mencegah update routing outgoing dan incoming.
Karena Network A dan Network B tidak memerlukan paket hello, maka kita perlu mengaktifkan
passive-interface untuk interface di R1 dan R2 yang menuju Network A dan Network B.

passive-interface fa0/0 pada R1



passive-interface fa0/0 pada R2
kesimpulan :


  • pada routing eigrp kita mengunakan wilcard mask, Wildcard mask sendiri merupakan pasangan IP address. Dimana Angka 1 dan 0 pada mask digunakan untuk mengidentifikasikan bit-bit IP address. Wildcard mask mewakili proses yang cocok dengan ACL mask-bit. Wildcard mask tidak ada hubungannya dengan subnet mask.Wildcard mask dan subnet mask dibedakan oleh dua hal. Subnet mask menggunakan biner 1 dan 0 untuk mengidentifikasi jaringan, subnet dan host. Wildcard mask menggunakan biner 1 atau 0 untuk memfilter IP address individual atau grup untuk diijinkan atau ditolak akses. Persamaannya hanya satu dua-duanya sama-sama 32-bit.

  • pada routing eigrp juga kita menerapkan passive-interface, Passive interface adalah perintah yang dapat kita gunakan untuk mengontrol update tabel routing secara otomatis. Cara kerjanya adalah dengan menjadikan suatu interface menjadi silent host atau dengan kata lain membiarkan interface tersebut tetap menerima broadcast dari interface yang aktif, sementara interface yang passive tidak memberikan broadcast ke neighbor.

Saturday, November 19, 2016

Routing Dengan EIGRP menggunakan GNS3


Kali ini kita akan membahas tentang routing sebelum kita berkenalan tentang routing yang lebih dalam harus tau dulu apa itu routing ? routing itu semacam metode mencari jalan atau rute tujuan terdekat bayangin jika kita mau ke pulau papua sedangkan kita berada di sumatra dan kita tidak tau jalan ke arah papua maka apa yang terjadi ya pasti nyasar bener ga? begitu juga dengan routing routing itu seperti penunjuk arah, ada dua metode routing yaitu static dan dynamic.
pada routing dinamic ada beberapa protocol diantara nya ada ospf, bgp, eigrp, dan rip. disini kita akan membahas routing Eigrp.

1. Routing Eigrp
    EIGRP sering disebut juga sebagai protocol routing distance vector (advance distance vector ) atau
     routing protocol hybrid. Routing eigrp mengabungkan konsep link statce protocol dimana broadcast di update setiap saat ke semua EIGRP yang berdekatan. berikut adalah contoh Routing Eigrp.






  •  siapkan 3 buah router, 3 swicth, dan 6 buah pc

    Buat topologinya seperti ini

                            

     Lalu config ip pada tiap router nya 

    Medan
    Bandung
    Depok

    Setelah masing masing ip diconfig selanjutnya config routing eigrp pada setiap router nya setelah di config ujicoba ping dari salah satu pc ke pc yang berbeda jaringan misalkan dari pc jaringan depok ke pc pada jaringan bandung atau sebalik nya.

    EIGRP MEDAN
    EIGRP BANDUNG
  •                                
    EIGRP DEPOK

    Ping dari Pc Bandung To Depok


    Ping dari PC depok To Bandung



    Kesimpulan : kita telah berhasil menghubungkan jaringan antar kota pada router eigrp menggunakan angka 100 dimana angka 100 merupakan standar Autonomous System (AS) number dimana AS berfungsi sebagai pengatur jaringan menjadi lebih terstruktur dan di atur oleh satu kebijakan yang di buat dalam sebuah router, disini saya melakukan configurasi dengan tool GNS3 dimana GNS3 merupakan simulator yang dapat terhubung pada jaringan real.

      Thursday, November 17, 2016

      Instalasi FTP server pada ubuntu part 2

      pada part sebelum nya kita telah berhasil melakukan instalasi FTP dengan versi proftpd yang di seting dengan pengaturan anonymous, kali ini kita akan melanjutkan part sebelum nya dimana kita akan membuat Ftp versi vsftpd, dengan membuat mengunakan user login yuk langsung saja

      1. Pertama instal ftp vsftpd dengan perintah apt-get install vsftpd

       
      Instal vsftpd
      2.  Pastikan berhasil setelah berhasil kita edit pengaturan vsftpd nya pada directory etc/vsftpd.conf
           edit pada bagian anonymous_enable, local_enable, Write_enable, dan local_unmask.


      save Ctrl_x+ y enter

      3. setelah itu lakukan restart dan buat group ftp acount nya dan buat directory untuk ftp account agar
          user group dapat mengakses file yang ada pada ftp dengan mengubah hak akses pada directori
         ftp-account, lalu ubah kepemilikan pada directori ftp-account.



       4. langkah selanjut nya buat directori file di dalam directory ftp-account, lalu ubah permission
           directori file.




       5. setelah itu kita buat user yang akan mengakses directori file, disini saya mengunakan user sy
           kemudian buat password untuk user sy.






       6. setelah kita membuat user coba dengan memasukan file sebelum melakukan pengetesan dengan
           user dan passwor yang telah di buat tadi, dan lakukan ujicoba pada browser nya sama seperti part
           sebelum nya







        7. kesimpulan nya :

          

      ·         File Transfer Protocol (FTP) merupakan sebuah protokol TCP untuk upload dan download file antar client dan server
      ·         FTP bisa dijalankan dari sisi client maupun dari sisi server
      ·         Akses pada FTP server dapat diatur dengan 2 mode:
      ·         Anonymous
      ·         Authenticated
      ·         Pada mode Anonymous, remote clients dapat mengakses FTP server dengan menggunakan default user account yang dikenal dengan anonymous
      Sedangkan pada mode Authenticated seorang user harus memiliki sebuah account username dan password. User mengakses direktori pada FTP server dan file-file didalamnya tergantung pada akun yang didefinisikan pada saat login. Pada umumnya, FTP daemon akan menyembunyikan direktori root pada sebuah FTP server dan meletakkannya pada direktori Home direct
      ·         Secara default pengguna dari komputer local tidak dijinkan untuk login ke FTP server. Untuk mengubah setting ubahlah perintah menjadi seperti berikut ini :
      ·         #local_enable=YES
      ·         Secara default pengguna diijinkan untuk download file dari FTP server. Mereka tidak diijinkan untuk upload file ke FTP server. Untuk mengubahnya hilangkan tanda komen (#) sehingga pengguna dapat melakukan upload ke FTP Server :
      ·         #write_enable=YES
      ·         Namun jika kita ingin user anonymous dapat menggunakan ftp, tambahkan atau edit baris ini :
      ·         anonymous_enable=YES
      ·         Sebaliknya bila anda tidak ingin user anonymous dapat menggunakan ftp, ubah nilai baris diatas menjadi NO seperti di bawah ini :
      ·         anonymous_enable=NO
      ·         Bila anda ingin lokal user (user pengguna komputer namun bukan root user) dapat login menggunakan ftp protokol, tambahkan atau edit baris ini :
      ·         local_enable=YES
      ·         Sebaliknya bila anda ingin lokal user (user pengguna komputer namun bukan root user) tidak dapat login menggunakan ftp protokol ubah nilai baris diatas menjadi NO.
      ·         Bila anda ingin mengubah root directory dari user anonymous (default root directorynya ada di /home/ftp ), tambahkan atau edit baris ini :
      ·         anon_root=
      ·         Bila ingin memberikan pesan selamat datang, tambahkan dan edit baris ini :
      ·         ftpd_banner “pesan selamat datang”
      ·         Membatasi jumlah klien, tambahkan dan edit baris ini:
      ·         max_client jumlah maksimum klien
      ·         Membatasi jumlah klien dengan IP yang sama, tambahkan dan edit baris ini:
      ·         max_per_ip jumlah maksimum klien per IP
      ·         Mengunci FTP user di direktori home, tambahkan dan edit baris berikut:
      ·         chroot_local_user=YES
      chroot_list_enable=YE